Kamis, 27 Maret 2014

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2



TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2
Nama : susan emilia
Kelas : 3ea15
Npm : 16211958

Pokok Bahasan: Penalaran
1.      Pengertian penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang menghasilkan suatu jawaban dari maslah yang sedang kita hadapi.
Penalaran mempunyai dasar kebenaran agar pengetahuan yang dihasilkan melalui proses berpikir itu menjadi benar.
Proses penalaran harus dilakukan dengan suatu cara dan prosedur tertentu. Penarikan kesimpulan dari proses berpikir dianggap benar bila proses berpikir tersebut dilakukan menurut cara tertentu. Cara penarikan kesimpulan seperti ini disebut sebagai logika.
Logika dapat didiefinisikan secara luas sebagai pengkajian untuk berpikir secara valid.


PROPOSISI

Proposisi adalah suatu ekspresi verbal dari keputusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu predikat terhadap suatu yang lain, yang dapat dinilai bener atau salah.
Jenis-jenis proposisi terbagimenjadi 4 bagian :
1. Proposisi berdasarkan Bentuk :
a. proposisi tunggal adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan 1 predikat.
Contoh : Unie menyayi
Ayah membaca koran
b. Proposisi majemuk adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 1 predikat.
Contoh : Indra belajar bermain piano dan menyayi di studio
Adik Belajar bahasa indonesia dan membuat kalimat majemuk
2.Proposisi berdasarkan Sifat :
a. Proposisi Kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subyek dan predikatnya mempunyai syarat apapun
Contoh : Semua Perempuan di indonesia akan mengalami Menstruasi
Setiap mengendarai mobil harus memakai seftybeld
b. Proposisi kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat membutuhkan syarat tertentu.
Contoh : Jika yogi lulus UN maka saya akan berikan hadiah
Jika saya lulus penelitian ilmiah maka saya akan mengadakan syukuran
3. Proposisi berdasarkan kualitas:
a. proporsisi positif, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan subjeknya.
Contoh : Semua gajah berbadan besar
Semua ilmuwan adalah orang pandai
b. proporsisi negatif, yaitu proporsisi dimana predikatnya menolak atau tidak mendukung subjeknya.
Contoh : Tidak ada wanita yang berjenggot
Tidak ada binatang yang bisa bicara

4. proporsisi berdasarkan kuantitas:
a. proporsisi universal, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari semua.
Contoh : Semua warga Indonesia mememiliki KTP
Semua masyarakat mematuhi peratura lalulintas

b. proporsisi spesifik / khusus, yaitu proporsisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek.
Contoh : Tidak semua murid patuh kepada gurunya.

Inferensi

Adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya. Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur).

Terdapat 2 jenis metode Inferensi :


1.      Inferensi Langsung
Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
Contoh : Ban motor ani pecah sedangkan ani besok ingin pergi ke kampus, tetapi ani tidak mempunyai uang untuk mengganti ban motor.
kesimpulan : ani besok tidak pergi ke kampus karena ban motornya pecah.

2.       Inferensi Tak Langsung
 Inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua / lebih premis. Proses akal budi     membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi-preposisi lama.
Contoh:
A : Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan.
B : Sayang gudegnya agak sedikit saya bawa.
Inferensi yang menjembatani kedua ucapan tersebut misalnya (C) berikut ini.
C : Bekal yang dibawa ibu lauknya gudek komplit.













Evidensi

Adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris. Akan tetapi pengertian evidensi ini sulit untuk ditentukan secara pasti, meskipun petunjuk kepadanya tidak dapat dihindarkan.

Kita mungkin mengartikannya sebagai "cara bagaimana kenyataan hadir" atau perwujudan dari ada bagi akal". Misal Mr.A mengatakan "Dengan pasti ada 301.614 ikan di bengawan solo", apa komentar kita ? Tentu saja kita tidak hanya mengangguk dan mengatakan "fakta yang menarik". Kita akan mengernyitkan dahi terhadap keberanian orang itu untuk berkata demikian.
Sebaliknya, kalau seorang mengatakan mengenai ruang di mana saya duduk, "Ada tiga jendela di dalam ruang ini," persetujuan atau ketidak setujuan saya segera jelas. Dalam hal ini evidensi yang menjamin persetujuan saya dengan mudah didapatkan.

Cara menguji data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas


Cara menguji fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi


Cara menguji autoritas

Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan


Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang sebaliknya dari penalaran induktif.
Deduksi adalah cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikkan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Pernyataan yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan menjadi
1) premsi mayor dan
2) premis minor.
            Kesimpulan merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua premis tersbut. Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis. Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Dari contoh sebelumnya misalkan kita menyusun silogisme sebagai berikut.
v Semua mahluk hidup perlu makan untuk mempertahanka hidupnya (Premis mayor)
v Joko adalah seorang mahluk hidup (Premis minor)
v Jadi, Joko perlu makan untuk mempertahakan hidupnya (Kesimpulan)

            Kesimpulanya : jadi penalaran deduktif merupakan kegiatan berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.

Silogisme kategorial :

            Pengertiannya : Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contohnya :
Semua tumbuhan membutuhkan air. (Premis Mayor)
Akasia adalah tumbuhan (premis minor).
Akasia membutuhkan air (Konklusi) .
Semua makhluk hidup membutuhkan makan
Hewan adalah makhluk hidup
Hewan membutuhkan makan

Semua siswa sma mengenakan seragam
Tito siswa sma
Tito mengenakan seragam

Semua hewan buas tinggal dihutan
Singa adalah hewan buas
Singa tinggal dihutan

Kesimpulanya : jadi silogisme kategorial merupakan silogisme yang semua proposisinya adalah kategorial dan premis adalah proposisi yang mendukung silogisme. Premis dapat dibedakan menjadi dua yaitu premis mayor dan premis minor.

- Silogisme hipotetis :

Silogisme Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial . Silogisme Hipotesis ini dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming ( premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul ( kesimpulan ).
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak
akan maksimal pembuatan karya ilmiah telah di persiapkan
maka hasil akan maksimal
Silogisme hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun , Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.

Kesimpulanya : silogisme hipotesis merupakan  jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat hipotesis ,dan premis minornya bersifat katagorial. Jadi kalo di silogisme kategorial premis hanya mayor dan minor kalau di hipotesis itu premis mayor bersifat hipotesis dan premis minor bersifat kategorial .

- Silogisme alternatif :

Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh:
Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

Kesimpulanya : jadi silogisme alternatif merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.


- Entimem :

Emitem adalah silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

 Contoh entimen:

-          Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
-          Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Kesimpulanya : jadi emitem merupakan silogisme langka atau jarang ditemui dikehidupan baik lisan maupun tulisan karena emitem adalah silogisme yang dikemukakan hanya premis minornya saja dan kesimpulan.

Penalaran Induktif

Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.
Bentuk-bentuk Penalaran Induktif :

a) Generalisasi :

Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum.

Contoh generalisasi :
v Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai.
v Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

Kesimpulanya :  jadi generalisasi adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pertanyaan yang bersifat tertentu untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.

 HIPOTESIS TEORI
Hipotesis ini merupakan suatu jenis proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban tentatif atas suatu masalah dan kemudian diuji secara empiris.Sebagai suatu jenis proposisi, umumnya hipotesis menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel yang di dalamnya pernyataan-pernyataan hubungan tersebut telah diformulasikan dalam kerangka teoritis. Hipotesis ini, diturunkan, atau bersumber dari teori dan tinjauan literatur yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pernyataan hubungan antara variabel, sebagaimana dirumuskan dalam hipotesis, merupakan hanya merupakan dugaan sementara atas suatu masalah yang didasarkan pada hubungan yang telah dijelaskan dalam kerangka teori yang digunakan untuk menjelaskan masalah penelitian. Sebab, teori yang tepat akan menghasilkan hipotesis yang tepat untuk digunakan sebagai jawaban sementara atas masalah yang diteliti atau dipelajari dalam penelitian. Dalam penelitian kuantitatif peneliti menguji suatu teori. Untuk meguji teori tersebut, peneliti menguji hipotesis yang diturunkan dari teori.
 Contoh : Apabila terlihat awan hitam dan langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga) berdasarkan pengalamannya bahwa (karena langit mendung, maka..) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar. Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru

Kesimpulan :   jadi hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan sebagai jawaban alternatif atas masalah kemudian di uji secara empiris .

c) Analogi :
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.

Contoh analogi :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademi Amanah.
Oleh Sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Kesimpulanya : jadi analogi merupakan penarikan penalaran yang membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama.


Hubungan kausal :
            penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
Macam hubungan kausal :
1) Sebab- akibat.
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2) Akibat – Sebab.
Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
3) Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.

Contoh :
Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.

Kesimpulanya : jadi hubungan kausal adalah penalaran hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan.


Induksi dalam metode

            Induksi merupkan cara berpikir dengan menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
Penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataaann-pernyataan yang ruang lingkupnya khas dan terbatas dalam menysusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Misalkan: kita mempunyai fakta bahwa katak makan untuk mempertahankan hidupnya, ikan , sapi, dan kambing juga makan untuk mempertahankan hidupnya, maka dari kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa semua hewan makan untuk mempertahankan hidupnya.
Kesimpulan yang bersifat umum ini penting artinya karena mempunyai dua keuntungan. Keuntungan yang pertama adalah pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis, maskudnya melalui reduksi terhadap berbagai corak dan sekumpulan fakta yang ada dalam kehidupan yang beraneka ragam ini dapat dipersingkat dan diungkapkan menjadi beberapa pernyataan. Pengetahuan yang dikumpulkan manusia bukanlah sekedar koleksi dari berbagai fakta melainkan esensi dan juga fakta-fakta tersebut.


Kesimpulanya : jadi induksi merupakan cara berfikir sesorang dengan menarik kesimpulan yang bersifat umum dar berbagai kasus yang dihadapi bersifat individual.



*Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tenta
ng suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.           
Langkah menyusun eksposisi:
• Menentukan topik/tema
• Menetapkan tujuan
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber
• Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
• Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Kesimpulanya : jadi eksposisi adalah suatu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan berisi penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi pengetahuan tambahan bagi pembaca.


 refrensi :
http://iimmelina.wordpress.com/2010/04/12/hipotesis/


Sabtu, 14 September 2013

Resep makanan ala saya

BAKWAN JAGUNG
bahan-bahan :
jagung manis
bawang putih
kemiri
lada
1 butir telur
Tepung terigu
Royco/masako
Daun bawang
Minyak untuk menggoreng
Cara membuat :
Serut jagung manis terlebih dahulu, lalu tumbuk atau belender bumbu” seperti bawang putih,kemiri dan lada setelah halus campurkan dengan jagung,sebutir telur dan daun bawang lalu tuangkan sebungkus royco aduk hingga rata dan goreng hingga kekuningan angkat dan hidangkan.

ES MUTIARA
Bahan bahan :
Mutiara dimasak
Susu kental manis
Agar” putih tanpa rasa masak dahulu potong kotak2.
Nangka dipotong kotak2
Pepaya dipotong kotak2
Es batu
Cara membuat :

Campur semua bahan2 diatas menjadi satu dalam satu wadah lalu hidangkan.



Spagethy

Bahan bahan :
1 bks spaghety kecil
1 saos instan spaghety
Daging sapi

Bahan sauce :
Blueband
1 siung Bawang putih
Tomat sedikit
Cara membuat sepaghety agar empuk dan tidak alot :
Rebus daging sapi sampai matang sekitar 1 jam , setelah matang angkat dahulu , lalu lanjutkan masukan spagethy kedalam air rebusan bekas daging lalu didihkan spaghety sampai 45menit agar spaghety benar2 empuk dan matang , masukan sebungkus royco dan 1 sendok minak goreng kedalam rebusan air spaghety tersebut tunggu hingga 45 menit, angkat dan tiriskan .
Cara membuat sauce spaghety :
Panaskan bluband, masukan potongan bawang putih dan tomat lalu jika sudah harum masukan sauce instan spaghety lalu potongan daging , tunggu hingga matang , angkat dan sajikan diatas spaghety yg td sudah matang.

Selamat mencoba J

Resep makanan ala saya

BAKWAN JAGUNG
bahan-bahan :
jagung manis
bawang putih
kemiri
lada
1 butir telur
Tepung terigu
Royco/masako
Daun bawang
Minyak untuk menggoreng
Cara membuat :
Serut jagung manis terlebih dahulu, lalu tumbuk atau belender bumbu” seperti bawang putih,kemiri dan lada setelah halus campurkan dengan jagung,sebutir telur dan daun bawang lalu tuangkan sebungkus royco aduk hingga rata dan goreng hingga kekuningan angkat dan hidangkan.

ES MUTIARA
Bahan bahan :
Mutiara dimasak
Susu kental manis
Agar” putih tanpa rasa masak dahulu potong kotak2.
Nangka dipotong kotak2
Pepaya dipotong kotak2
Es batu
Cara membuat :

Campur semua bahan2 diatas menjadi satu dalam satu wadah lalu hidangkan.

Resep makanan ala saya

BAKWAN JAGUNG
bahan-bahan :
jagung manis
bawang putih
kemiri
lada
1 butir telur
Tepung terigu
Royco/masako
Daun bawang
Minyak untuk menggoreng
Cara membuat :
Serut jagung manis terlebih dahulu, lalu tumbuk atau belender bumbu” seperti bawang putih,kemiri dan lada setelah halus campurkan dengan jagung,sebutir telur dan daun bawang lalu tuangkan sebungkus royco aduk hingga rata dan goreng hingga kekuningan angkat dan hidangkan.

ES MUTIARA
Bahan bahan :
Mutiara dimasak
Susu kental manis
Agar” putih tanpa rasa masak dahulu potong kotak2.
Nangka dipotong kotak2
Pepaya dipotong kotak2
Es batu
Cara membuat :

Campur semua bahan2 diatas menjadi satu dalam satu wadah lalu hidangkan.

Resep makanan ala saya

BAKWAN JAGUNG
bahan-bahan :
jagung manis
bawang putih
kemiri
lada
1 butir telur
Tepung terigu
Royco/masako
Daun bawang
Minyak untuk menggoreng
Cara membuat :
Serut jagung manis terlebih dahulu, lalu tumbuk atau belender bumbu” seperti bawang putih,kemiri dan lada setelah halus campurkan dengan jagung,sebutir telur dan daun bawang lalu tuangkan sebungkus royco aduk hingga rata dan goreng hingga kekuningan angkat dan hidangkan.

ES MUTIARA
Bahan bahan :
Mutiara dimasak
Susu kental manis
Agar” putih tanpa rasa masak dahulu potong kotak2.
Nangka dipotong kotak2
Pepaya dipotong kotak2
Es batu
Cara membuat :

Campur semua bahan2 diatas menjadi satu dalam satu wadah lalu hidangkan.